Rasanya aku ingin mempersembahkan hobiku untukmu. Seperti kamu
mempersembahkan hobi futsalmu untukku. Tapi rasanya tidak bisa. Bukannya aku
mengharap apresiasi, cuma aku ingin didukung, dan kamu ada dibalik
keberhasilanku nanti. Semoga.
Tapi, rasanya muluk-muluk. Tulisan yang ia pesan kemarin, dan
secepatnya sudah kubuat pun entah sudah dibaca atau belum. Bahkan mungkin ia
sudah lupa. Tapi, kalau sudah dibaca? ia tidak memberi komentar apapun. Ah kamu
memang begitu.
2 comments
Hahhaaa sakno seru.. Iki wes tak coment + tak dukung :D
ReplyDeletengece banget. terimakasih terus mendukung. I love you :*
ReplyDeleteKomentar