Rindu

Aku tidak tahu kenapa kamu memilih rindu. Aku akan membicarakan rindu ini secara universal ya, sayang.
Rindu menurutku rasa yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Semua itu datang dari hati. Seperti halnya kamu saat terlalu sibuk, disisi lain kamu sangat mencintai futsal. Kamu tidak bisa menyuruh orang lain menggantikanmu futsal kan, karna hati kamu sendiri yang ingin bermain futsal. Kamu dikalahkan sama  kesibukanmu, sampai kamu tidak bisa bermain futsal. Tapi disela kesibukanmu, kamu menyelipkan sedikit waktu itu untuk berlari ditengah lapangan. Menjumpai hobby mu yang sangat kamu rindukan. Hingga rindu itu tersampaikan walau hanya sekali. Dan kamu disbukkan kembali dengan aktifitasmu, kamu akan sedikit lupa dan tidak peduli pada apa yang kamu mau sebenarnya. Dalam waktu yang lama, kamu akan merasakan rindu itu datang lagi. Rasa ingin bermain futsal semakin tidak tertahankan, dan kamu memutuskan untuk mengambil sedikit waktu lagi untuk menjemput bola ditengah lapangan. Kamu bermain dengan hati yang sangat gembira, semangat, dan penuh antusias. Walau kadang kamu mengeluh pada permainanmu yang tidak maksimal karna kamu sudah lama tidak bermain ditengah lapangan. Namun, setidaknya kamu tetap merasa penuh semangat, rindumu pada hal yang kamu sukai tersampaikan. Walau aku tidak tau seberapa bahagianya saat kamu bisa bermain futsal yang sampai kamu rindukan dan bisa mebangkitkan semangatmu lagi setelah kamu memainkannya dengan baik. Kadang pun kamu bisa jadi terluka setelah futsal, toh kamu tidak merasa jenuh walau disakiti. Yang ada kamu lebih bersemangat untuk sembuh supaya kamu bisa tetap memainkan hobby mu yang sangat kamu cintai.

Kamu tidak perlu diingtkan orang lain terhadap apa yang kamu rindukan. Dalam kesibukanmu, kamu akan menyadari beberapa hal yang berharga dalam hidupmu tentang rasa rindu. Karna rindu tidak perlu diingatkan, kamu akan mengingat sendiri secara tidak sadar. Rasa-rasa yang akan mengingatkanmu kembali pada apa yang telah terjadi, pada apa yang membuatmu selama ini menjadi lebih semangat, menggantikan rasa kecewa, sedih, dan bahagia.

Untuk rindu secara personal, aku pun merasakan rindu-rindu itu datang, saat aku dimanapun dan sedang beraktifitas pun aku mengalami rindu pada kamu. Aku tidak merencanakan rindu itu akan datang kapan, dan dimana. Karna hal itu muncul tiba-tiba. Karena kamu sudah lama menjadi bagian hidupku, mendengar cerita dan kisahku. Kamu sudah memberiku banyak rasa, sedikit banyak saat aku terpuruk ataupun bahagia, aku ingin bercerita padamu. Aku rindu tertawa, menangis, mengeluh padamu. Hingga tanpa kuminta, kamu datang dalam bentuk rindu. Karena aku merasa sangat membutuhkanmu.

Saat kita jauh, rindu yang menguatkan kita. Membicarakan pertemuan dan merencanakan banyak hal saat bertemu. Banyak alasan untuk kita tidak saling merindukan. Bosan, malas, monoton, nggak asik, cuek, semua bisa jadi karna rindu, tapi rasa itu hilang seketika. Hingga pertemuan dan hanya seulas senyum dengan sekata ‘hai’. Rindu itu terbayar. And rindu not sale again.


Req from : M.Tahajjudin R

0 comments:

Post a Comment

Komentar