Rendah hati, Sebelum Sombong

Ada kalanya orang suka itu karena mengenal kita. adapun yang tidak mengenal suka dengan kita karena kualitas. Baik itu kualitas berteman, berinteraksi, bersandugurau, atau yang lainnya. Kamu menyebutkan seberapa hebat bisa menapaki jalan. Aku cukup diam menanggapimu. Kamu itu tak perlu mengumbar, kesombongan itu tidak akan menghasilkan kebaikan.

Tanamkan rendah hati sebelum kamu dikehendaki Tuhan untuk menjadi orang yang sukses. Ceritanya hanya satu kata ketika kamu masih ber-arrogant dengan kesuksesanmu. "Sia-sia". Meskipun, aku adalah orang yang sangat percaya hidup ini tidak ada yang sia-sia. Tapi, itu “selama” kamu menyadari manakala sombong itu nilainya negative. Sia-sia itu seperti “Orang akan sadar, sesuatu berharga jika Ia kehilangan”. Itu sudah menjadi kalimat umum, bukan? Aku percaya kamu bisa membaca. Tapi, membaca tanpa makna itu berarti apa? Ya sia-sia ! apa kamu akan mengatakan pada semua orang “aku bisa membaca seperti orang-orang”.

Lantas ketika kamu ditanya tentang buku yang kamu baca dengan orang lain, seperti “oh ya? Buku ini bagus banget lho. Udah baca belum?” Aku yakin, dengan bangganya kamu katakana “udah dong”. Orang itu cerita panjang lebar, tapi kamu tidak faham dengan yang dibicarakan. Itu memalukan!

Jadi, “sebelum sombong tanpa makna, diamlah karena kamu mempunyai seribu makna. Sebaik-baiknya orang bodoh adalah diam, daripada bodoh dengan kesombongan”

0 comments:

Post a Comment

Komentar