Sepasang LDR di Angkringan

Yogyakarta, 
14   september 2014

Kemarin sore adalah pemandangan yang sederhana saat aku duduk bersila diatas karpet lesehan angkringan kopi joss, sebelah stasiun kereta api malioboro. dua orang menikmati sajian nasi kecil dan beberapa sunduk usus, telur puyu, ampela ayam, dan lainnya. Mereka terlihat bahagia meskipun sepasang mata itu mengabarkan kesedihan setelahnya.

aku duduk bersila, berkutik pada handphone, sebelum akhirnya aku mengambil sebungkus nasi kucing, satu tusuk sate usus, dan satu tusuk telur puyu. terlihat perempuan duduk dengan laki-laki disebelahnya.
awalnya aku hanya mengira sang perempuan adalah anak dari pemilik angkringan. Wajahnya sangat polos dan pakaian yang ia gunakan sangat sederhana. Ia hanya memakai kaos pendek biru dan menggunakan celana pendek polos dengan sedikit motif bunga. Perempuan berkuncir, dengan poni sebelah kanan, dan wajah manis manja yang dewasa.

tapi firasatku seketika salah. kemudian perempuan itu mengambil bag dari laki-laki yang duduk disebelah kirinya ; laki-laki berpakaina rapi, berkemeja biru, celana jeans, sepatu cats, wajah oval yang pas dengan senyum tulus, dengan rambut cepak yang tertata rapi ke kanan. berwajah manis, dan penyayang. perawakan laki-laki itu sangat santai. 

mereka berdua masih duduk menikmati perbincangan diatas kursi angkringan yang kecil. Perempuan itu mengambil dan menyampirkan tas laki-lakinya didepan badan. ia mendekapnya dengan perasaan yang bahagia. Entahlah apa yang menjadikannya bahagia saat hanya memeluk tas yang didekap didepan tubuh mungilnya itu. 

si perempuan menyilangkan kakinya diatas kursi dan menghadap ke kiri, ke wajah laki-lakinya. sang laki-laki itu duduk biasa dan memutar wajahnya ke kanan untuk menanggapi pembicaraan sang perempuan. mereka berbicara banyak dengan ketawa kecil yang romantis, tertawa yang hanya bisa mereka dengar masing-masing.

untuk waktu yang sangat singkat, laki-laki itu beranjak dari duduknya membayar makanan. si perempuan masih duduk dan tidak beranjak.
samar, ku dengar sang lelaki mengajak perempuan itu beranjak dari duduknya dengan menatap lembut "yuk"
laki-laki itu melingkarkan tangan kebahu sang perempuan. mendekatkan tubuh untuk mengajaknnya segera jalan. Namun si perempuan masih duduk, dan bersandar di sebelah badan laki-lakinya yang sudah berdiri. 

merasakan kesedihan saat rindu merasa telah terbayar dan rindu itu sudah tiba lagi, saat laki-laki itu akan pergi.

akhirnya laki-laki itu mengusap pundak sang perempuan, dan melihat mata perempuan itu, akhirnya mereka berdua berjalan dengan perasaan yang mengambang. mereka sama-sama merasakan rindu. sama-sama masih ingin membayar rindu yang telah datang lagi. namun, waktu sudah harus melepaskan mereka untuk berpisah lagi. berteman pada jarak lagi. menyimpan rindu lagi untuk waktu yang akan membayar rindu itu datang kembali.

mereka berjalan masih dengan senyuman-senyuman yang aku tidak mengerti. 
dan, mereka berlalu.

I'm happy to see another couple met and dissolve their distance. long last, whoever you're :) 


0 comments:

Post a Comment

Komentar