.... Cinta Tersimpan Waktu



Serahasia apapun, perasaan tidak akan pernah bisa berbohong. Seperti itu lah kata yang tepat di cerita  dewasa ini. Alih-alih sebagai teman SD, Nia dan Adin memang tidak pernah kehilangan kontak. Walau sesekali hanya membahas reuni untuk teman seangkatanya.

Tidak tahu kenapa malam itu Nia merasa berada diambang langit. Ia terbang dengan bahagia dan penuh senyuman kecil. Saat Adin mengirimkan pesan padanya untuk menawarkan keluar berdua.

Ini bukan tidak mungkin. Nia membaca pesan itu berulang-ulang. Ia takut itu hanya ilusi. Tapi seketika Nia hanya membalas pesan itu dengan “Ha?”. Ya. Hanya itu. Walau sebenarnya ia bisa saja akan membalas seribu pertanyaan seperti “kapan? Dimana? Pukul berapa? Ini beneran? Kamu tidak bercanda kan?!” tapi, ia tak sampai menulis itu semua.

Jawaban dari Adin tiba-tiba juga membuatnya lemas. Ia duduk dan menghela nafas melemaskan setiap gerak kekecewaanya. Karena semua itu hanya isengnya Adin. It’s joke! Tapi, Nia tidak membiarkan suasana itu hambar. Bebrapa pertanyaan malam itu membuat hatinya bimbang dan dilema. Ia merasa hatinya ditekan penuh oleh batu. Sangat sakit dan membuatnya sesak. Penyesalan itu membuatnya ingin lupa ingatan.

“iya, jujur sejak dulu aku pernah suka sama kamu. Tapi aku tidak bisa katakana itu” pesan Adin pada Nia
“kenapa tidak bisa?”
“karena saat aku masih mengumpulkan nyali untuk mengatakan itu, ternyata kamu sudah mempunyai laki-laki yang sekarang sudah jadi teman dekatmu”
“sekarang perasaan itu masih ada?”
“iya. Tapi sudah jangan diteruskan. Kita sudah punya teman dekat masing-masing. Aku sudah punya teman dekat wanita. Kamu juga sudah punya teman dekat  laki-laki. Jalani saja yang ada sama pilihan kita sendiri, Ni. Karena aku tahu semua itu tidak mungkin terjadi”

Setiap kata dari pesan Adin terbaca sesak dalam hati Nia. Ia tidak tahu ini perasaan apa. Yang pasti ia dikepung pada penyesalan yang sangat tidak ia inginkan. Kenapa ia tidak sabar sedikit menunggu kabar itu dari Adin. Kenapa baru saat ini ia bisa mengatakan perasaan yang daridulu ada.

Namun Nia pun sadar. Memang semua itu tidak mungkin. Jika mungkin, ia memasrahkan semua ini pada yang diatas. Adin mendapatkan wanita yang baik. Nia mengenal siapa Bilah. Ia memang gadis lucu yang menggemaskan dan sangat baik.

“Biarlah Adin bersama Bilah. Selama ia terjaga dengan orang yang bisa menjaga hatinya. Aku tak mengapa” bisik Nia pada dirinya sendiri. Karna Nia pun tahu ia pun mencintai Dias. Sudah lima tahun. Biarlah waktu yang menjawab. Rahasia-Nya tidak pernah bisa ditebak.

“Bahagialah, Din. Setidaknya aku tahu bagaimana perasaan itu. Terimakasih atas jawaban yang seperti kuharap”

0 comments:

Post a Comment

Komentar