Kemarin,
Ada
China Group breakfast di MP123. Saya menajaga Egg station mengantar pesanan
pada Guest. You know about China, yes? Mereka tidak mau menggunakan bahasa
orang lain, bahkan inggris pun bahasa penghubung mereka tidak mau (dan tidak
bisa). Untuk masalah ini, saya tidak tahu siapa sebenarnya yang bodoh. Cina
kah, atau dunia ini.
Jadi,
saat saya berdiri di Egg station, saya berbicara dengan Chef Kuma dan berpaling
pada chef Kamarul. Chef Kuma ini asalnya dari india. Sama dengan Chef Velu.
Saat itu, ada guest China menghampiri saya. Chef Kuma sedang asik bebicara
dengan Chef Kamarul yang sedang membuat fried egg. Saya memperhatikan guest
jika mereka meminta bantuan.
Datanglah
perempuan china yang tidak hitam pastinya, menghampiri saya dan berbicara
“wongcincaucincaucincau” (saya tidak faham dia bicara apa). Lantas saya hanya
bengong melihat dia berbicara sedikit panjang lebar,
Saya
hanya bisa mengatakan “sorry, miss?” dengan muka bertanya-tanya menandakan saya
tidak faham. Saya kemudian menarik-narik baju chef Kuma untuk mengatasi
perempuan ini. Akhirnya chef Kuma menyadari kebingungan saya, dan mengatasi
perempuan china ini. Chef Kuma bisa berbahasa china.
Perempuan
itu seketika merasa gagap dan tersenyum ketika melihat saya kelabakan
menanggapinya “oh? Sorry I thought she
is Chines”. Saya
hanya menanggapinya dengan meringis (cino mbahmu mbak -_- aku jowo tulen) Chef kuma akhirnya
manjelaskan dengan bahasa china dan menanyakan apa maunya.
Untuk
tiga hari China Group breakfast, untuk tiga hari itu juga dengan tanpa berdosa
orang –orang China itu mengajak saya berinteraksi seakan kita satu Negara. Plisssssssss !!
mbak, mas, kakung, putri, pak, buk. Saya INDONESIAN.
Semua
Chef pun berburuk sangka, bahwa saya memang ada keturunan Jepang atau china
dari mbah mbah saya dulu. Percuma menjelaskan bahwa saya jawa tulen, tapi tidak
ada yang mau mempercayainya. *ayan*
Trainee Malacca